Wisata Religi : Ziarah Makam Auliya Wonobodro
Komplek makam Syech Maulana Magribi |
Wonobodro adalah sebuah desa yang terletak di
lereng Utara Gunung Kemulan yaitu bagian
dari Pegunungan Dieng yang masuk dalam wilayah Kecamatan Blado Kabupaten
Batang. Jarak dari Ibukota Kabupaten Batang lebih kurang 30 kilometer ke arah
Selatan. Kata Wonobodro berasal dari 2 kata yaitu "wono" yang berarti “hutan
atau alas” dan "bodro"
yang berarti "usaha untuk mencapai kemuliaan." Sehingga apabila kedua
kata ini digabungkan "Wonobodro" secara harfiah dapat diartikan yaitu
“Hutan tempat orang-orang melakukan laku tertentu untuk mencapai kemuliaan
hidup". Dahulunya tempat ini merupakan kawasan hutan yang dijadikan sebagai
tempat untuk melakukan "bebadran" dan sekaligus sebagai tempat
penyebaran agama Islam oleh Syech Maulana Malik Ibrahim (Maulana Maghribi). Kemudian
orang-orang yang bebadran di wilayah itu lama-kelamaan memilih tempat itu
sebagai tempat tinggal.
Sebagai buktinya bahwa di desa ini terdapat situs pemakaman kuno yang menurut cerita turun-temurun adalah pesarean (pemakaman) para Auliya pengikut Syech Maulana Malik Ibrahim (Maulana Maghribi) atau para guru agama Islam dari Barat. Syech Maulana Maghribi adalah tokoh penyebar agama Islam sebelum masa Wali Songo. Beliau adalah Putra ulama Persia, Maulana Jumadil Kubro, yang datang dari negeri Champa (Kamboja) ke Jawa sekitar tahun 1400-an. Beliau juga sebagai pendiri pesantren pertama di Jawa. Disini juga terdapat makam Ki Ageng Wonobodro atau yang biasa disebut sebagai Ki Ageng Pekalongan karena beliaulah pendiri Kota Pekalongan.
Air Kramat Petilasan Wudhu Auliya Wonobodro |
Komplek makam ini berada di titik koordinat -7.0871024,109.8414351 yaitu disebuah bukit
yang masih terjaga kealamiannya dengan nuansa pedesaan yang masih asri dan jauh
dari kebisingan. Di kawasan ini juga terdapat sebuah pancuran yang diyakini
sebagai tempat Syech Maghribi mengambil air wudhu. Selain itu di sana juga
terdapat tanaman yang dianggap keramat oleh warga sekitar, yakni Pohon
Jlamprang. Menurut cerita pohon tersebut adalah tongkat Syech Maulana Maghribi
yang ditancapkan saat hendak melakukan shalat.
Komplek pemakaman ini sepanjang tahun yaitu
tepatnya pada bulan Muharram banyak dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai
sudut tanah air mulai dari Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
bahkan dari Luar Pulau Jawa. Sehingga Pemerintah Kabupaten Batang melalui Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata memasukkan Komplek Makam Auliya Wonobodro ini sebagai
salah satu tempat wisata religi andalan di Kabupaten Batang.
0 Response to "Wisata Religi : Ziarah Makam Auliya Wonobodro"
Post a Comment