Srabi Kalibeluk : Oleh-oleh Khas Batang Yang Penuh Nilai Sejarah

Belum lengkap rasanya apabila kita jalan-jalan di Kabupaten Batang Jawa Tengah kalau tidak membawa oleh-oleh khas Kabupaten termuda di Jawa Tengah ini. Salah satu oleh-oleh khas yang terkenal dan melengenda ini adalah Srabi Kalibeluk. Kudapan empuk yang berasal dari Desa Kalibeluk, Kecamatan Warungasem, Batang ini ternyata memiliki sebuah nilai sejarah yang melegenda dan unik.
Srabi Kalibeluk Empuk dan Gurih
Nah ... yang membedakan antara serabi Kalibeluk dengan serabi-serabi lainnya adalah pada unsur sejarahnya dan trade mark yang sudah melekat di benak publik sehingga menimbulkan kesan yang istimewa.

Legenda
Serabi Kalibeluk jadi legenda dan disukai banyak orang bukan hanya karena keempukan dan kelezatannya saja, tetapi karena ada cerita unik di belakangnya. Tidak jelas sejak kapan masyarakat Kalibeluk menekuni usaha pembuatan serabi. Tetapi dari legenda yang ada, usaha pembuatan serabi ini sudah ada sejak zaman Mataram.
Dikisahkan, dahulu di Desa Kalisalak ada seorang gadis cantik bernama Dewi Rantansari yang hendak dipersunting oleh Sultan Mataram.
Maka diutuslah orang kepercayaan Sultan bernama Bahureksa untuk menemui Dewi Rantansari untuk melamarnya. Namun setelah bertemu Dewi Rantansari, ternyata Bahureksa berubah pikiran. Dirinya justru jatuh cinta pada Dewi Rantansari dan berniat mempersuntingnya untuk diri sendiri.
Untuk mengelabuhi Sultan, maka Bahureksa membuat rekayasa dengan menyuruh gadis lain yang kecantikannya setara dengan Dewi Rantansari. Dipilihlah Endang Wiranti, anak penjual serabi dari desa Kalibeluk. Gadis cantik itu disuruh menemui Sultan Mataram dengan menyamar sebagai Dewi Rantansari.
Sultan Mataram menerima Endang Wiranti dengan senang hati, tetapi Endang Wiranti tidak kuasa membohongi hati nuraninya sampai akhirnya pingsan.
Setelah siuman Endang Wiranti mengakui jati diri yang sebenarnya. Lantaran kejujurannya, maka Sultan Mataram menyuruh Endang Wiranti pulang ke desanya dan menghadiahi sejumlah uang agar bisa meneruskan usaha orang tuanya berjualan serabi di desa Kalibeluk.
Cerita legenda tersebut sudah terpatri kuat dalam ingatan masyarakat Batang. Tokoh legenda Endang Wiranti diyakini benar-benar pernah ada dan menjadi representasi pedagang serabi di desa Kalibeluk.
Pesan moral yang didapat dari tokoh Endang Wiranti adalah kejujuran dan kesederhanaan, yang merupakan mutiara sangat berharga dari hidup. Lantaran kejujuran inilah Endang Wiranti mendapatkan hadiah dan bisa meneruskan usaha orang tuanya berjualan serabi. Dari sinilah tradisi pembuatan serabi kian berakar dalam kehidupan masyarakat Kalibeluk.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Srabi Kalibeluk : Oleh-oleh Khas Batang Yang Penuh Nilai Sejarah"

Post a Comment